Selasa, 20 Januari 2009

Perjalanan Haji


Beberapa saat yang lalu, saya bersama rombongan jemaah calon haji Indonesia menunaikan rukun Islam yang ke lima, yaitu ibadah haji ke Baitullah, memenuhi panggilan Allah Yang Maha Agung. Saya secara kebetulan termasuk ke dalam rombongan I kloter 38 Embarkasi Jakarta, dari KBIH Annamirah Darul Arqam, Garut dengan ketua rombongan Bapak H. Ahmad Rodia.

Kami (saya dan rekan-rekan) sebelum ke Mekah, kami lebih dahulu diantar ke Medinah dengan menggunakan pesawat Arab Saudi (pesasawat Garuda tidak diperbolehkan, karena Medinah termasuk kota haram). Oleh karena itu, sebenarnya dalam pelaksanaan ibadah haji, kita tidak semata-mata diprogram untuk ibadah haji semata, tetapi juga diprogram untuk ziarah ke tempat-tempat bersejarah (mungkin hal ini yang turut mempengauhi BPIH itu mahal?). Singkatnya, sesampai di Medinah, selain melaksanakan Arbain di mesjid Nabawi, kami juga diantar untuk mengunjungi tempat-tempat atau lokasi-lokasi bersejarah di Medinah, antara lain mesjid Quba, jabal Uhud, mesjid Qiblatain (program Pemerintah) dan jamal magnit (program KBIH Darul Arqam).
Setelah delapan hari di Medinah, kami berangkat menuju Mekah dengan mengambil miqat di Mesjid Bir Ali. Alhamdulillah setelah menempuh perjalanan kurang lebih 10 jam, kami pun tiba di Mekah dan menempati maktab yang telah ditentukan oleh Pemerintah, yaitu di Syauqiyyah, sekitar 10 km dari Mesjidil Haram.
Setelah melaksanakan sholat shubuh di mesjid dekat pemondokan, kami pergi ke Masjidil Haram untuk melaksanakan umrah. Dan selesai umrah, kami melaksanakan tahallul,yaitu dengan memotong beberapa rambut, dan setelah itu kami menyembelih hewan untuk mebayar "dam", karena kami menunaikan haji tamattu' (umrah lebih dahulu dari haji).
Sebelum melaksakan wuquf, kami mengisi hari-hari dengan ibadah sholat berjama'ah, baik di mesjid sekitar pemondokan maupun di Masjidil Haram, serta dzikir dan diskusi/ceramah. Selain itu kami juga melaksanakan ziarah ke tempat-tempat bersejarah di kota Mekah dan sekitarnya, seperti di gua tsur, jabal nur (gua hira), Hudaibiyah dan peternakan unta.
Tepat pada tanggal 8 Dzulhijjah di pagi hari, kami berangkat menuju Mina untuk bermalam (mabit) di malam tanggal 9 Dzulhijjah (tanazul). Disebut tanazul, karena rombongan kami (KBIH) An-Namirah Darul Arqam) tidak mengikuti prgoram haji pemerintah yang langsung bermalam di Arafah pada malam tanggal 9 Dzulhijjah. Sehingga di perkemahan Arafah pada malam tanggl 9 Dzulhijjah sangat lowong, karena hanya diisi oleh beberapa rombongan haji Indonesia, namun untuk perkemahan jemah haji negara lain penuh terisi, karena secara kebetulan paham hajinya sama dengan program tanazul Darul Arqam. Bermalam di Mina pada malam tanggal 9 Dzulhijjah adalah contoh haji yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.
Setelah selesai sholat shubuh pada tanggal 9 Dzulhijjah pagi, kami berangkat menuju Arafah untuk wuquf yang merupakan puncak dari pelaksanaan ibadah haji, yaitu dimulai pada saat tergelincir matahari (waktu zhuhur) sampai terbenam matahari (waktu maghrib). Setelah itu kami berangkat menuju Mudzdalifah untuk mabit beberapa saat di sana, dan dilanjutkan dengan perjalanan menuju Mina. Selesai sholat shubuh pada tanggal 10 Dzulhijjah, kami melaksanakan jamarah (melontar jumrah), dan di hari pertama jumrah (tanggal 10 Dzulhijjah) hanya melontar satu jumrah, yaitu jumrah Aqabah, setelah itu kami melaksanakan tahallul shugro. Kemudian pada tanggal 11 dan 12 Dzulhijjah, kami lanjutkan dengan melontar jumrah secara lengkap, yaitu jumrah Ula, Wustha dan Aqabah. Kami hanya mengambil nafar awal, karena kalau nafar tsani harus bermalam lagi di malam tanggal 13 Dzulhijjah dan melontar jumrah lagi di hari tanggal 13. Setelah melontar jumrah, kami bersiap-siap untuk kembali ke Mekah untuk melaksanakan thawaf ifadhah. dan setelah thawaf, kami melaksanakan tahallul kubra dengan mencukur (menggunduli) rambut, kecuali bagi jemaah haji perempuan, tidak digunduli. Selesailah rangkaian ibadah haji. Sebelum pulang ke tanah air, kami melaksanakan thawaf wada', dan setelah thawaf wada', kami langsung kembali pemondokan dan naik bis menuju Jeddah. Setelah bermalam semalam, keesokan harinya, kami pulang ke tanah air dengan pesawat saudi airlines, dan setelah menempuh perjalanan 9 jam, kami pun tiba di bandara Soekarno Hatta pukul 07:00 WIB, dan pada sore harinya tiba di rumah-Garut-Jawa Barat.
Sebagai catatan kecil, ternyata di sana banyak kita temui orang yang benar-benar beribadah dan ada yang tidak, bahkan ada yang menggunakan kesempatan dalam kesempitan, sehingga terlihat ada yang melakukan hal-hal yang dilarang oleh Syar'i, bahkab ada yang berbuat syirik.
Oleh karena itu berhati-hatilah jika hendak melaksanakan ibadah haji, sangat disayangkan kalau uang sudah kita keluarkan sangat banyak, tapi nilai/pahala haji tidak didapati, malah mendapat dosa. Dengan demikian mengikuti bimbingan haji melalui KBIH harus teliti terlebih dahulu, jangan sampai KBIH yang kita ikuti justeru membimbing ke arah yang tidak benar. KBIH Annamirah Darul Arqam, Garut-Jawa Barat, saya rekomendasikan bagi pembaca untuk bisa memilihnya, karena KBIH ini benar-benar sebuah KBIH yang sangat kredibel. Bagi yang mau melaksanakan ibadah haji tahun 2009/1430 H. atau di tahun-tahun yang akan datang yang secara kebetulan berdomisil di Garut dapat mengontak saya, baik melalui email, yaitu : msangaji@gmail.com atau melalui HP 083826955563. Terima kasih, semoga tulisan ini ada manfaatnya bagi masyarakat.